Jumat, 28 Januari 2011

RANGKUMAN DIGITAL CULTURE BAB 9

BAB 9
 
Digital demokrasi: meningkatkan ruang publik
Sebagai konsep teoritis, lingkup publik memiliki dasar dalam munculnya masyarakat kapitalis di Eropa Barat selama transisi dari feodalisme ke gratis ekonomi pasar. Munculnya kapitalisme menyebabkan munculnya kelas borjuis yang bertentangan dengan tuan tanah yang ingin berpegang teguh kepada kuasa politik walaupun feodal bangunan runtuh karena pergeseran alat-alat produksi dan penurunan keyakinan agama. Dari awal yang sederhana masa pencerahan pada abad ketujuh belas untuk puncaknya pada abad kedelapan belas, secara bertahap tetapi bertahan pergeseran dari kesadaran agama dengan cara-cara sekuler lebih konseptualisasi keberadaan manusia dikembangkan dengan pencarian pengetahuan sebagai titik kumpul. Alasan mulai terlihat sebagai dasar bagi emansipasi manusia dan pencarian pengetahuan menjadi salah satu keasyikan utama masyarakat (lihat Bab 2). Menurut Jurgen Habermas, tempat itu pencarian ini untuk emansipasi lebih jelas daripada dalam karya-karya sastra para filsuf, tetapi juga dalam kebangkitan membaca masyarakat yang duduk di rumah-rumah kopi dan salon untuk membahas masalah topikal hari. Habermas (1989) juga menunjukkan bagaimana rumah-rumah kopi Inggris dan Prancis segera salon menjadi platform dimana muncul kelas baru berbagi informasi tentang commerce, politik dan gaya hidup baru mereka.Kemudian, surat kabar menjadi aspek sentral dari kegiatan ini dari segi pertimbangan politik dan isu-isu penting lainnya. Awal surat kabar sering dibaca dalam kelompok-kelompok di rumah-rumah kopi dan salon di Inggris, Jerman dan Perancis. Kopi rumah dan salon menandai genesis dari 'ruang publik' sementara datangnya dari media cetak dan elektronik berarti pembesaran lebih lanjut dari ruang lingkup dan concept Sejak's delineasi Habermas lingkup publik borjuis, konsep ini telah menjadi sentral dalam, budaya dan kritis teori sosial, terutama dalam mengarahkan politik berpikir tentang peran lembaga-lembaga demokratis seperti media, parlemen dan masyarakat sipil (lihat Garnham 1992, 2002). Dalam masyarakat modern, institusi media, masyarakat sipil dan perguruan tinggi telah datang untuk secara normatif dianggap sebagai ruang publik dimana konsep tersebut digunakan terutama untuk evaluasi kinerja khususnya dengan memperhatikan untuk fungsi politik mereka dan kewajiban demokratis yang harus dilakukan dengan debat publik. Dalam intinya, oleh karena itu, apa yang menarik tentang teori ranah publik menurut Robert Holub adalah '... yang potensi dasar bagi kritik masyarakat yang didasarkan pada prinsip demokratis '(Holub 1991: 3). Sebagai Monroe Harga katakan, umumnya digunakan sebagai sebuah 'teknik untuk mengevaluasi praktek pidato dan struktur media untuk mengukur kemajuan menuju masyarakat demokratis '(Harga 1995: 24).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar